Amalessy Yano
Selasa, 27 November 2012
Senin, 26 November 2012
TUGAS SOSIOLOGI
OLEH : MERTY. S. ROSELY, S.Pd
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2012
CERITA
PENDEK YAITU GADIS DI RUANG TUNGGU
Dapat kita lihat dari
cerita pendek Gadis Di Ruang Tunggu
dimana terdapat tokoh-tokoh yang berbeda watak satu dengan yang lain, pastinya
pemaknaan terhadap masing-masing tokoh tersebut berbeda-beda beradasarkan pemikiran
mereka. salah satu tokoh yaitu Pak Jaka. Pribadi Pa Jaka merupakan seorang pengusaha muda yang terlihat ganteng dan
perkasa yang begitu dengan penampilannya yang sempurna menunjukan bahwa pa jaka adalah seorang pengusaha (Direktur Perusahaan)
yang kaya sehingga dia adalah orang terhormat.
Pa Jaka Kalau kita melihat Pa Jaka seorang direktur yang sukses merai
kehidupannya dan Namun pada kenyataannya pak Jaka ini sedang mengalami hal yang
buruk dalam hidupnya, dimana dia kalah tender, klaien-klaiennya semua pergi meningalkan
pa jaka sendirian untuk menghadapi masalah yang sangat besar sampai persoalan dengan istrinya yang sedang
pergi bermeditasi, dimana hal tersebut membuat pak Jaka sakit kepala karena terlalu
banyak pikiran dengan masalah-masalah yang di hadapi sehingga mendorongnya
untuk pergi ke dokter untuk priksa
kondisi Pa jaka. Ketika pak Jaka pergi ke Rumah Sakit, maka orang-orang yang
ada di rumah sakit itu pun menganggap Pak Jaka sebagai orang yang sedang sakit atau sebagai pasien yang perlu
di periksa oleh dokter tentunya dia juga
harus mengikuti aturan yang ada di Rumah Sakit yaitu mau atau tidak mau harus
mengantri sesuai no urut pasien, dalam keadaan seperti itu ternyata Pak
Jaka tidak mau mengantri ditambah lagi
no urut yang dia dapat adalah no urut terahkir yang diperiksa dokter setelah beberapa pasien yang
lain sehingga dia protes ke suster yang
memberikan no urut tersebut, karna Pa jaka tidak sabar dan menanti untuk
priksa dengan alasan dia mau secepatnya
diperiksa karena kepalanya sangat sakit, rasanya kepala mau terbelah dua,
apalagi ditambah dengan keberadaan pasien-pasien lainnya yang sedang menunggu
giliran untuk diperiksa, dengan berbagai macam penyakit yang di alami oleh
mereka masing-masing membuat kondisi pak
Jaka tambah pusing sampai-sampai dia
tidak tahan untuk berlama-lama menunggu gilirannya. Namun suster pun dengan suara lembut
tetap menyuruh Pak Jaka untuk tetap dalam antrian sama seperti pasien
yang lain. dalam keadaan yang seperti ini, hadir sosok seorang gadis manis,
cantik dan biasa-biasa saja yang sedang menunggu giliran untuk diperiksa, gadis
(Hana) itu adalah seorang perempuan yang baik hati yang sepertinya dia
tenang-tenang saja seakan tidak ada penyakit apa-apa yang diderita oleh gadis
tersebut, hal ini dilihat dari caranya berinteraksi dengan pak Jaka dimana si Gadis dengan
senyumannya dalam pemikirannya yang mungkin
memaknakan kondisi pada saat itu pak Jaka sedang berada dalam sebuah
masalah yang berat sehingga mendorong Gadis untuk berbicara kepada pak Jaka
berdasarkan pada situasi yang dia rasakan. Gadis mengatakan bahwa
seakan-akan hanya pak Jaka saja orang di
dunia ini yang memiliki masalah yang berat dibandingkan orang lain, hal itu
ditanggapi oleh pak Jaka dan di iyakan oleh pak Jaka bahwa memang benar kalau
hanya pak Jaka saja yang memiliki masalah yang berat, sedangkan yang lain
tidak. Bagaimana tidak pak Jaka adalah seorang direktur, pastinya banyak
persoalan yang harus dia hadapi dan perlu diselesaikan ditambah lagi kondisi
keluarganya yang ada masalah dilihat dari perginya sang istri untuk bermeditasi, sehingga pak Jaka
merasa bahwa hanya dia orang yang banyak masalahnya. Jika mau dibanding dengan pasien lainnya yang sedang menunggu,
ada yang sedang batuk sambil berpangku
kaki dengan santai, ada yang menunggu sambil membaca majalah, suster yang ada
juga sepertinya santai menikmati
pekerjaannya, adapun gadis yang kelihatannya tidak ada penyakit apa-apa
kok bisa ada gitu di Rumah sakit, dalam
keadaan seperti ini pak Jaka merasa
bahwa pasien-pasien tersebut sakitnya tidak separah apa yang dialami dan
dideritai oleh pak Jaka, sehingga dia (pak Jaka) lebih berpikir bahwa dirinya
yang lebih banyak masalah yang membuat kepalanya sakit rasanya mau stress saja
yang harus lebih dahulu diperiksa ketimbang
pasien yang lain, apalagi ditambah dengan salah satu pasien yang sedang
gelisah menunggu karena namanya belum dipanggil-panggil, dia merasa mungkin
pasien itu sudah tua, dia masih muda pastinya masih dibutuhkan tenaganya ketimbang
pasien yang sudah tua itu apalagi ada cucunya disamping yang masih bisa
membantu nenek itu, sedangkan pak Jaka sendiri
istrinya malah pergi bermeditasi ketimbang harus berada disisinya untuk
membantu dan mengurusnya. Sehingga keadaan inilah yang membuatnya merasa bahwa
hanya dia yang mempunyai masalah terberat di dunia, maka seharusnya dia yang
harus lebih dahulu diperiksa oleh dokter.
Namun, kembali lagi melihat gadis yang berinteraksi dengan pak Jaka, dengan
kelemah lembutan gadis itu dia menanggapi dari apa yang dibicarakan antar
mereka dimana pak Jaka merasa kepalanya akan pecah, gadis ini pun berpikir
bahwa mungkin pak Jaka sangat
membutuhkan pertolongan sehingga gadis
itupun mau memberikan nomor urut antriannya ke pak Jaka. gadis ini justru lebih
mengutamakan kepentingan orang lain ketimbang dirinya sendiri, dimana kalau
kita melihat dari sosok gadis yang manis,cantik, orangnya lemah lembut, baik
hatinya seakan-akan katakanlah dia
adalah orang yang paling bahagia di dunia ini dimana dibalik semuanya itu dia
harus menerima kenyataannya bahwa ia mengidap berbagai macam penyakit yang
sejalan dengan hitungan waktu mungkin gadis itu akan berakhir. Tetapi bagaimana dia mencoba untuk memahami
keberadaan pak Jaka sebagaimana yang telah mereka bicarakan, yang seharusnya
merasa hidupnya akan berakhir adalah gadis itu, yang mungkin dia harus
bertindak seperti yang pak Jaka lakukan. Pa jaka pun sadar akan hal yang
di buatnya tidak pantas karena sudah marah-marah dan bikin tingka yang ane-ane
akan hal yang di hadapinya Dan pada
akhirnya pak Jaka pun merasa senang karena si gadis itu mau menukar nomor urutnya dengan pak Jaka, sehingga dengan
tidak ada rasa bersalah pak Jaka pun
menukar nomor urutnya. Dalam
perbincangan mereka, dipanggilah nomor urut dari si gadis itu namun telah
ditukar dengan pak Jaka otomatis pak Jaka yang masuk untuk diperiksa, tetapi dalam waktu yang
bersamaan pula pak Jaka mengetahui bahwa
si gadis yang berinteraksi dengannya itu yang dilihatnya sehat-sehat saja dan
tidak ada masalah dengan kesehatannya ternyata adalah seorang gadis yang kedua
matanya yang tidak melihat (buta) akibat
virus yang menyerangnya beberapa tahun yang lalu, dan mungkin dalam waktu yang
dekat ini si gadis itu harus
menerima keadaan yang terburuk. Dari penjelasan
suster itu pak Jaka sadar bahwa ternyata
apa yang dia pikirkan mengenai masalah dan sakitnya itu tidak sebanding dengan
apa yang dideritai si gadis tersebut yang ternyata masalahnya justru lebih
berat dari pak Jaka. Dengan kenyataannya itu akhirnya pak Jaka pun pergi
meminta maaf kepada gadis itu dan sakit kepala pak Jaka pun dengan sendirinya
sembuh sehingga tidak perlu diperiksa lagi dan pa jaka mengantar si gadis
tersebut ke dokter yang di pagil nomor anterinya.sekian dan trima kasih.
George Herbert Mead
mengagumi kempampuan manusia untuk menggunakan simbolik dia menyatakan bahwa
orang bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul didalam sebuah situasi
tertentu. Simbol yang dimaksud adalah label arbitrer atau representasi dari
fenomena. Teori ini menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi.Kita mengatakan bahwa interaksionisme simbolik
adalah pada intinya sebuah kerangka referensi untuk memahami bagaimana manusia bersama dengan orang lainnya,
Menurut Mead, tubuh
bukanlah diri dan baru menjadi diri ketika pikiran telah berkembang. Sementara
disisi lain bersama refleksivitasnya, diri adalah sesuatu yang mendasar bagi
perkembangan pikiran. Tentu saja mustahil memisahkan pikiran dari diri, karena
diri adalah proses mental. Namun, meskipun kita bisa saja menganggapnya sebagai
proses mental, diri adalah proses sosial.
Mekanisme umum perkembangan diri adalah refleksivitas atau kemampuan untuk
meletakkan diri kita secara sadar
ditempat orang lain serta bertindak sebagaimana mereka bertindak. Akibatnya,
orang mampu menelaah dirinya sendiri sebagaimana orang lain menelaah dia.
Dengan menyerasikan
diri dengan harapan-harapan orang lain, maka dimungkinkan terjadi interaksi,
semakin mampu seseorang mengambil alih atau menerjemahkan perasaan-perasaan
sosial semakin terbentuk identitas atau pediriannya. Ada tiga premis yang
dibangun dalam interaksi simbolik yaitu
- Manusia
bertindak berdasarkan makna-makna (Man acts based on meanings).
- Makna
tersebut didapatkan dari interaksi dengan orang lain, ( The
Meaning Got From Interaction With Others)
- Makna
tersebut berkembang dan disempurnakan ketika interaksi tersebut
berlangsung.( ( The meaning grows and made perfect when the
interaction takes place).
Hal ini bila
dihubungkan dengan tiga premis atau konsep
dasar yang dikemukakan oleh George Herbert Mead tentang interaksionisme
simbolik yaitu:
Manusia
bertindak berdasarkan makna-makna (Man acts based on meanings).
Diri juga merupakan proses sosial, sebuah proses dimana
para pelakunya memperlihatkan pada dirinya sendiri hal-hal yang dihadapinya,
didalam situasi dimana ia bertindak dan merencanakan tindakannya itu melalui
penafsirannya atas hal-hal tersebut. Dalam hal ini, aktor atau pelaku yang
melakukan interaksi sosial dengan dirinya sendiri, menurut Mead dilakukan
dengan cara mengambil peran orang lain, dan bertindak berdasarkan peran
tersebut, lalu memberikan respon atas tindakan-tindakan itu. Konsep interaksi
pribadi (self interaction) dimana para pelaku menunjuk diri mereka sendiri
berdasarkan pada skema Mead mengenai psikologi
sosial. sebagai contoh dapat kita lihat didalam cerita “Gadis Di Ruang Tunggu”,
dimana pak Jaka memiliki makna yang berbeda berpulang pada siapa atau bagaimana
memandang Pak Jaka Ketika pak Jaka pergi ke Rumah Sakit untuk menemui dokter
yang biasa memeriksanya, maka orang-orang yang ada di ruang tunggu yang ingin memeriksa
kesehatannya pun akan memaknai pak Jaka
sebagai orang yang sedang sakit sama seperti mereka . dimana harus menunggu
giliran untuk diperiksa. Sehingga mau tidak mau pak Jaka pun harus menunggu
gilirannya untuk diperiksa. Interaksi antara pasien dan pak Jaka adalah
dilandasi pada pikiran mereka yang pikirnya sama-sama pasien yang sedang
menunggu giliran untuk diperiksa oleh dokter. Pada hal jika di perusahaan, pak
Jaka adalah orang no satu yang dihormati banyak orang, sehingga diperlakukan
dengan cara yang baik dengan perlakuan yang lebih diutamakan dari yang lain
karena pak Jaka adalah seorang direktur dalam perusahaan itu. Interkasi yang
dapat dilihat antara Pak Jaka dengan orang-orang yang ada di perusahaan dilandasi pada pikiran mereka bahwa pak Jaka
adalah atasan atau di rektur perusahan mereka. Sehingga ketika pak Jaka berada
di Rumah Sakit untuk memeriksa kesehatannya dia bukanlah seorang direktur,
tetapi Pa jaka orang biasa yang sama membutukan pertolongan dokter. Mead
menyatakan bahwa konsep diri pada dasarnya terdiri dari jawaban individu atas
pertanyaan mengenai “siapa aku” untuk kemudian dikumpulkan dalam bentuk
kesadaran diri individu mengenai keterlibatannya yang khusus dalam seperangkat
hubungan sosial yang sedang berlangsung. Pendapat Mead tentang pikiran adalah
bahwa pikiran mempunyai corak sosial, percakapan dalam batin adalah percakapan
antara “aku” dengan “yang lain” pada titik ini, konsepsi tentang “aku” itu
sendiri merupakan konsepsi orang lain terhadap individu tersebut. Atau dengan
kalimat singkat, individu mengambil pandangan orang lain mengenai dirinya
seolah-olah pandangan tersebut adalah “dirinya” yang berasal dari “aku.
Makna
tersebut didapatkan dari interaksi dengan orang lain ( The Meaning Got From Interaction With
Others)
Pemaknaan
muncul dari interaksi sosial yang dipertukarkan di antara mereka. Seperti Pa
jaka Dengan Si Gadis Di Ruang Tunggu yang mempunyai Makna yang berasal dari
hasil proses perbincangan mereka melalui penggunaan bahasa dalam perspektif
interaksionisme simbolik. Teori interaksi simbolik melihat individu sebagai
pelaku aktif, reflektif dan kreatif, menafsirkan, menampilkan perilaku yang
rumit dan sulit diramalkan. seperti yang di lakukan oleh pa jaka dapat di lihat
dalam cerita ini. Dari penjelasan suster itu pak Jaka sadar bahwa ternyata apa yang dia pikirkan mengenai
masalah dan sakitnya itu tidak sebanding dengan apa yang dideritai si gadis
tersebut yang ternyata masalahnya justru lebih berat dari pak Jaka. Dengan
kenyataannya itu akhirnya pak Jaka pun pergi meminta maaf kepada gadis itu dan
sakit kepala pak Jaka pun dengan sendirinya sembuh sehingga tidak perlu
diperiksa lagi dan pa jaka mengantar si gadis tersebut ke dokter yang di pagil
nomor anterinya. Kita Mencoba memposisikan diri ke dalam orang lain, dan
mencoba melihat bagaimanakah perspektif orang tersebut ketika memandang diri
kita. Kita semacam meminjam kaca mata orang lain tersebut untuk melihat diri
kita. Konsep diri adalah fungsi secara bahasa. Tanpa pembicaraan maka tidak
akan ada konsep diri. misalnya konsep diri ini sendiri pada nantinya terbentuk
atau dikonstruksikan melalui konsep pembicaraan itu sendiri, melalui bahasa (language) adalah bagaimana proses
komunikasi dan permainan bahasa yang terjadi dalam hubungan antara dua orang,
terutama pa Jaka dengan gadis di ruang tunggu. Ketika mereka berkomunikasi
dengan menggunakan simbolisasi bahasa SAYA dan ANDA, maka konsep diri yang
terbentuk adalah “dia ingin diri saya dalam status yang formal”. misalkan
simbolisasi bahasa yang dipakai adalah ELO dan GUE maka konsep diri yang
terbentuk adalah “dia ingin menganggap saya sebagai teman atau kawan semata”.
Dan tentunya akan sangat berbeda jika simbolisasi yang digunakan adalah kata
AKU dan KAMU, maka konsep diri yang lebih mungkin adalah “dia ingin saya dalam
status yang lebih personal, yang lebih akrab” atau lebih merujuk kepada konsep
diri bahwa “kita sudah jadian atau pacaran”. Misalkan. Jadi, dalam suatu proses
komunikasi, simbolisasi bahasa yang digunakan akan sangat berpengaruh kepada
bagaimana konsep diri yang nantinya akan terbentuk. Lebih luas lagi pada
dasarnya pola komunikasi ataupun pola interaksi manusia memang bersifat
demikian. Setiap interaksi manusia selalu dipenuhi dengan simbol-simbol, baik
dalam kehidupan sosial maupun kehidupan diri sendiri. Diri tidak terkungkung
melainkan bersifat sosial. Orang lain adalah refleksi untuk melihat diri
sendiri. Dari penjelasan ini berarti bahwa teori interaksi simbolik merupakan
perspektif yang memperlakukan individu sebagai diri sendiri sekaligus diri
sosial. manusia merupakan makhluk yang paling rasional dan memiliki kesadaran
akan dirinya. Di samping itu, George Herbert Mead juga menerima pandangan
Darwin yang menyatakan bahwa dorongan biologis memberikan motivasi bagi
perilaku atau tindakan manusia, yang mempunyai sifat sosial. Di samping itu,
George Herbert Mead juga sependapat dengan Darwin yang menyatakan bahwa
komunikasi adalah merupakan ekspresi dari perasaan George Herbert Mead juga
dipengaruhi oleh idealisme Hegel dan John Dewey. Gerakan adalah suatu perbuatan
yang dilakukan oleh seseorang dalam hubungannya dengan pihak lain. Sehubungan
dengan ini, George Herbert Mead berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan
untuk menanggapi diri sendiri secara sadar, dan kemampuan tersebut memerlukan
daya pikir tertentu, khususnya daya pikir reflektif. Namun, ada kalanya terjadi
tindakan manusia dalam interaksi sosial munculnya reaksi secara spontan dan
seolah-olah tidak melalui pemikiran dan hal ini biasa terjadi pada binatang.
Bahasa atau komunikasi melalui pa jaka dan gadis di ruang tunggu adalah
merupakan isyarat yang mempunyai arti khusus yang muncul terhadap individu lain
yang memiliki ide yang sama dengan isyarat-isyarat yang ada pada pa jaka dan
gadis di ruang tersebut. Dan Manusia mampu membayangkan dirinya secara
sadar tindakannya dari kacamata orang lain; hal ini menyebabkan manusia dapat
membentuk perilakunya secara sengaja dengan maksud menghadirkan respon tertentu
dari pihak lain.
Makna tersebut berkembang dan
disempurnakan ketika interaksi tersebut berlangsung. ( the meaning grows and made perfect [by]
when the interaction takes place).
Menurut
George Herbert Mead, Orang bergerak untuk bertindak berdasarkan makna
yang diberikan pada orang lain , benda, dan peristiwa. Makna-makna ini
diciptakan dalam bahasa yang digunakan orang baik untuk berkomunikasi dengan
orang lain maupun dengan dirinya sendiri, atau pikiran pribadinya. Bahasa
memungkinkan orang untuk mengembangkan perasaan mengenai diri dan untuk
berinteraksi dengan orang lainnya dalam sebuah komunitas. Intetalsi simbolik
didasarkan pada ide-ide mengenai diri dan hubungannya dengan masyarakat. Ketika
kita lihat pak Jaka pergi ke Rumah Sakit, maka orang-orang yang ada di rumah
sakit itu pun akan memaknai Pak Jaka sebagai orang yang sedang sakit atau sebagai pasien yang perlu
di periksa oleh dokter tentunya dia juga
harus mengikuti aturan yang ada di Rumah Sakit yaitu mau atau tidak
mau harus mengantri sesuai no urut pasien, dalam
keadaan seperti itu ternyata Pak Jaka tidak mau mengantri ditambah lagi no urut yang dia dapat adalah
no urut terahkir dan yang diperiksa dokter setelah beberapa pasien yang
lain sehingga dia protes ke suster yang
memberikan no urut tersebut, karna Pa jaka tidak sabar dan menanti untuk
priksa dengan alasan dia mau secepatnya
diperiksa karena kepalanya sangat sakit, rasanya kepala mau terbelah dua,
apalagi ditambah dengan keberadaan pasien-pasien lainnya yang sedang menunggu
giliran untuk diperiksa, dengan berbagai macam penyakit yang di alami oleh
mereka masing-masing membuat kondisi pak
Jaka tambah pusing sampai-sampai dia
tidak tahan untuk berlama-lama menunggu gilirannya.
Namun
suster pun dengan suara lembut tetap menyuruh Pak Jaka untuk tetap dalam
antrian sama seperti pasien yang lain. dalam keadaan yang seperti itu, hadir
sosok seorang gadis manis, cantik dan biasa-biasa saja yang sedang menunggu
giliran untuk diperiksa, gadis itu adalah seorang perempuan yang baik hati yang
sepertinya dia tenang-tenang saja seakan tidak ada penyakit apa-apa yang
diderita oleh gadis tersebut, hal ini dilihat dari caranya berinteraksi dengan pak Jaka dimana si Gadis dengan
senyumannya dalam pemikirannya yang mungkin
memaknakan kondisi pada saat itu pak Jaka sedang berada dalam sebuah masalah
yang berat sehingga mendorong Gadis untuk berbicara kepada pak Jaka berdasarkan
pada situasi yang dia rasakan. Gadis mengatakan bahwa seakan-akan hanya pak Jaka saja orang di dunia ini yang
memiliki masalah yang berat dibandingkan orang lain, hal itu ditanggapi oleh
pak Jaka dan pak Jaka memang benar kalau
hanya pak Jaka saja yang memiliki masalah yang berat, sedangkan yang lain tidak,
pak Jaka adalah seorang direktur, pastinya banyak persoalan yang harus dia
hadapi dan perlu diselesaikan ditambah lagi kondisi keluarganya yang ada
masalah dilihat dari perginya sang istri
untuk bermeditasi, sehingga pak Jaka merasa bahwa hanya dia orang yang banyak
masalah. Jika mau dibanding dengan
pasien lainnya yang sedang menunggu, ada yang sedang batuk sambil berpangku kaki dengan santai, ada yang
menunggu sambil membaca majalah, suster yang ada juga sepertinya santai
menikmati pekerjaannya, adapun gadis
yang kelihatannya tidak ada penyakit apa-apa di Rumah sakit, dalam keadaan seperti ini pak Jaka merasa bahwa pasien-pasien
tersebut sakitnya tidak separah apa yang dialami dan dideritai oleh pak Jaka,
sehingga dia (pak Jaka) lebih berpikir bahwa dirinya yang lebih banyak masalah
yang membuat kepalanya sakit rasanya mau stress saja yang harus lebih dahulu
diperiksa ketimbang pasien yang lain,
apalagi ditambah dengan salah satu pasien yang sedang gelisah menunggu karena
namanya belum dipanggil-panggil, dia merasa mungkin pasien itu sudah tua, itu
apalagi ada cucunya disamping yang masih bisa membantu nenek itu, sedangkan pak
Jaka sendiri istrinya malah pergi
bermeditasi ketimbang harus berada disisinya untuk membantu dan mengurusnya.
Sehingga keadaan inilah yang membuatnya merasa bahwa hanya dia yang mempunyai
masalah terberat di dunia, maka seharusnya dia yang harus lebih dahulu
diperiksa oleh dokter. Namun, kembali
lagi melihat gadis yang berinteraksi dengan pak Jaka, dengan kelemah lembutan
gadis itu dia menanggapi dari apa yang dibicarakan antar mereka dimana pak Jaka
merasa kepalanya akan peca, gadis ( Hana ) ini pun berpikir bahwa mungkin
pak Jaka sangat membutuhkan pertolongan
sehingga gadis itupun mau memberikan
nomor urut antriannya ke pak Jaka. gadis ini justru lebih mengutamakan
kepentingan orang lain ketimbang dirinya sendiri, dimana kalau kita melihat
dari sosok gadis yang manis,cantik, orangnya lemah lembut, baik hatinya seakan-akan katakanlah dia adalah orang yang paling
bahagia di dunia ini dimana dibalik semuanya itu dia harus menerima
kenyataannya bahwa ia mengidap berbagai macam penyakit yang sejalan dengan
hitungan waktu mungkin gadis itu akan berakhir.
Tetapi bagaimana dia mencoba untuk
memahami keberadaan pak Jaka sebagaimana yang telah mereka bicarakan, yang
seharusnya merasa hidupnya akan berakhir adalah gadis itu, yang mungkin dia
harus bertindak seperti yang pak Jaka lakukan cara manusia mengartikan dunia
dan dirinya sendiri berkaitan erat dengan masyarakatnya. Mead melihat pikiran (mind) dan dirinya (self) menjadi bagian dari perilaku
manusia yaitu bagian interaksinya dengan orang lain. Mead menambahkan bahwa
sebelum seseorang bertindak, ia membayangkan dirinya dalam posisi orang lain
dengan harapan-harapan orang lain dan mencoba memahami apa yang diharapkan
orang lain. Mead menekankan dasar intersubjektif dari makna. menurut mead,
hanya ketika orang-orang memiliki interpretasi sama mengenai simbol yang mereka
pertukarkan dalam interaksi. Blummer(1969) menjelaskan bahawa terdapat tiga
cara untuk menjelaskan asal sebuah makna.
Konsep
diri (self consept) merupakan
suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia.
Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan
untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Keunikan konsep diri pada
setiap individu pun relatif berbeda-beda karena antara individu satu dengan
individu lainnnya mempunyai pola pikir yang berbeda.Konsep diri terbentuk dan
dapat berubah karena interaksi dengan lingkungannya. Perkembangan yang
berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang
bersangkutan. Konsep diri yang dimiliki individu dapat diketahui melalui
informasi, pendapat dan penilaian atau evaluasi dari orang lain.
Minggu, 28 Oktober 2012
Critical Review Sosiologi Teori
NAMA : YANDRI TUARISSA
NIM : 136 9212 003
PROGRAM
STUDI ILMU SOSIOLOGI
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2012
BAB
III
FUNGSIONALISME STRUKTURAL, NEOFUNGSIONALISME,
DAN TEORI KONFLIK
Fungsionalisme
Struktural
Robert Nisbet menyatakan : “jelas
bahwa fungsionalisme struktural adalah satu bangunan teori yang paling besar
pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang.” (dikutip dalam Turner dan
Maryanski, 1997:xi). Kingsley Davis (1959) berpendapat, fungsionalisme
struktural adalah sinonim dengan sosiologi. Alvin Goulduer (1970) secara
tersirat berpendapat serupa ketika ia menyerang sosiologi barat melalui
analisis kritis terhadap teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons.
Penempatan sosial yang tepat dalam
masyarakat menjadi masalah karena tiga alasan mendasar. Pertama, posisi
tertentu lebih menyenangkan untuk diduduki ketimbang posisi yang lain. Kedua,
posisi tertentu lebih penting untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat
ketimbang posisi lain. Ketiga, posisi-posisi sosial yang berbeda memerlukan
bakat dan kemampuan yang berbeda pula.
Menurut Davis Moore, untuk
meyakinkan bahwa individu mau menduduki posisi tingkat yang lebih tinggi,
masyarakat harus menyediakan berbagai hadiah untuk individu ini, termasuk prestise
tinggi, gaji besar dan kesenangan yang cukup. Misalnya, untuk menjamin
tersedianya dokter yang cukup bagi masyarakat kita, kita perlu menawarkan
kepada mereka berbagai imbalan.
Disposisi-kebutuhan memaksa aktor
menerima dan menolak objek yang tersedia dalam lingkungan atau mencari objek
baru bila objek yang tersedia tak dapat memuaskan disposisi-kebutuhan secara
memadai, dan Parsons membedakan antara tiga tipe dasar disposisi-kebutuhan. Tipe Pertama,
memaksa aktor mencari cinta, persetujuan dan sebagainya, dari hubungan sosial
mereka. Tipe Kedua, meliputi
internalisasi nilai yang menyebabkan aktor mengamati berbagai standar kultural,
Tipe Ketiga, adanya peran yang
diharapkan yang menyebabkan aktor memberikan dan menerima respon yang tepat.
Penekanan Parsons pada disposisi-kebutuhan menimbulkan masalah lain. Karena
mengabaikan demikian banyak aspek kepribadian lainnya, sistem kepribadian
buatan Parsons menjadi sangat miskin.
Merton juga memperkenalkan konsep
fungsi nyata (manifest) dan fungsi tersembunyi (latent) bagi masyarakat Selatan.
Kedua istilah ini memberikan tambahan penting bagi analisa fungsional. Menurut pengertian
sederhana, fungsi nyata adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi yang
tersembunyi adalah fungsi yang tak diharapkan yang dikaitkan dengan kondisi
masyarakat selatan.
KRITIK
Pernyataan dari Kingsley Davis
(1959) berpendapat, fungsionalisme struktural adalah sinonim dengan sosiologi.
Sangat tidak seimbang dengan apa yang dikatakan oleh Bernard (1983 : 214)
tentang esensial antara teori fungsionalisme struktural dan teori konflik, kita
tidak boleh melupakan bahwa keduanya mempunyai kesamaan yang penting.
Bernard menyatakan bahwa “area kesamaan
di antara keduanya jauh lebih ekstensif ketimbang perbedaanya. Misalnya,
kedua-duanya sama-sama berada di tingkat makro yang memusatkan perhatian pada
“Struktur Sosial” dan “Institusi Sosial”. Dan kita juga tahu bahwa kalau kita
berbicara mengenai struktural maka kita tidak bisa memisahkannya dari sosiologi
karena dari ilmu sosiologi maka munculah struktural/struktur yang berada pada
tingkat makro. Dan diatas dikatakan sinonim sangat wajar juga namun perlu tahu
juga bahwa Fungsionalisme Stuktural berada di dalam Ilmu Sosiologi dari menurut
saya Fungsionalisme Stuktural cabang dari sosiologi bukan semata-mata dikatakan
sinonim dengan sosiologi. Karena memiliki kesamaan dalam ilmu namun
keberadaannya/posisinya berbeda sesuai struktur.
Pada pernyataan mengenai tiga penempatan
sosial yang menjadi masalah sebenarnya ada betulnya juga mengapa demikian?
Karena kalau pada point pertama memiliki makna bahwa individu kalau sudah
senang dengan posisi yang sekarang maka untuk menjadi posisi di tempat lain
sukar karena menggap sudah pas dan posisi yang lain di isi oleh individu yang
lain. Agar semua posisi dapat diduduki oleh setiap invidu jangan hanya satu
individu. Yang Kedua mempunyai makna dengan posisinya yang ada dan didukung
oleh masyarakat dikarenakan dia sangat tahu dengan posisinya dan kondisi
masyarakat. Sehingga dia sangat membantu kelangsungan hidup masyarakat. Yang
ketiga memiliki makna ketika seseorang memiliki bakat tertentu dalam suatu
masyarakat maka dia diposisikan ditempat tersebut sehingga prosesnya berjalan
dengan baik. Karena kalau posisinya di isi oleh orang lain yang memiliki bakat
lain maka akan muncul ketegangan dalam hal ini kemunduran dalam masyarakat.
Pernyataan dari Davis Moore di atas
kalau kita kaitkan dengan masyarakat sekarang ini sangat berbeda karena pada
sekarang ini untuk menduduki posisi tingkat yang lebih tinggi bukan masyarakat
yang menyediakan berbagai hadia, namun individu yang ingin memiliki tingkat
yang lebih tinggi yang memberikan hadia kepada masyarakat, contohnya ketika
hendak melakukan pemilihan Kepala Daerah, Caleg, Presiden, dll. Maka mereka
inilah yang memberikan hadiah atau sumbangan kepada masyarakat dengan satu
keinginan agar masyarakat memilihnya nanti. Dan konteks ini terjadi pada masa
sekarang ini. Dan lebih menarik lagi ketika masyarakat ingin menjadi PNS maka
masyarakatlah yang mempunyai giliran memberikan hadian kepada mereka-mereka di
atas. Jadi memiliki keterkaikan atau dengan
istilah umpan balik.
Dari pernyataan Parsons mengenai
disposisi-kebutuhan, membuat aktor sebagai pengikut yang setia di bawah kemana
saja aktor akan ikut tanpa memikir latar belakang baik atau tidak, bermanfaat
atau tidak, dan aktor dipaksa untuk melaksanakan bukan atas keinginan aktor
dengan melihat baru melaksanakan dan hal ini membuat aktor mempunyai pemikiran
sangat sempit. Dan untuk menerima sesuatu dari luar diterimanya saja oleh aktor
tanpa berpikir lagi. Sebaiknya aktor harus melakukan sebuah penyaringan agar
tidak mudah percaya dengan secepatnya namun berpikir baru bertindak demi
kemajuan masyarakat terutama aktor.
Pada pernytaan mengenai fungsi nyata
dan tersembunyi oleh merton sangatlah tidak wajar menurut saya karena menurut
pendapat merton diatas yang fungsi nyata perbudakan untuk meningkatkan
produktivitas masyarakat selatan sedangkan fungsi tersembunyi menyediakan
sebagian besar anggota kelas rendah untuk meningkatkan status kulit putih
Selatan baik yang miskin maupun kaya. Kalu kita lihat penjelasan ini maka
ditarik tarik kesimpulan awal dan tujuannya sama yaitu menjadi budak untuk
masyarakat kulit putih Selatan. Jadi tidak ada bedanya antara fungsi nyata dan fungsi
yang tersembunyi, penjelasan mengenai fungsi nyata dan tersembunyi kalu mau
dilihat keduanya nyata dan terjadi bagi masyarakat Selatan. Yaitu dijadikan
sebagai budak bagi msyarakat kulit putih miskin maupun kaya. Coba dibanyangkan
masyarakat kulit putih yang miskin saja tidak menjadi budak. Tapi yang menjadi
budak masyarakat selatan dan ini nyata menurut Merton.
BAB V
TEORI SISTEM
TEORI
SISTEM UMUM NIKLAS LUHMANN
Kunci untuk memahami apa yang
dimaksud oleh Luhmann dengan sistem dapat ditemukan dalam perbedaan antara
sistem dengan lingkungannya. pada dasarnya, perbedaan antara keduanya adalah
pada kompleksitas (complexity), suatu
sistem selalu kurang kompleks ketimbang lingkungannya. Meski sistem tak pernah
sekompleks lingkungannya, sistem mengembangkan subsistem-subsistem untuk
menangani lingkungan secara efektif. Jika tidak, sistem akan dikuasai oleh
kompleksitas lingkungan.
Meskipun sistem autopoietic adalah tertutup dan tak ada koneksi langsung dengan
lingkungannya, lingkungan harus diizinkan untuk menganggu representasi
dalamnya. Tanpa gangguan seperti itu sistem akan dihancurkan oleh kekuatan
lingkungan yang akan meliputinya. Sistem sosial yang tertutup adalah berbeda
dari individu yang muncul sebagai bagian darinya. Menurut Luhmann, dalam sistem
seperti itu, individu adalah bagian dari lingkungan
Luhmann beragumen bahwa masyarakat
adalah sistem autopoietic. Ia memenuhi
empat karakteristik yang dikemukakan mengenai masyarakat menghasilkan
elemen-elemen dasarnya sendiri, membangun struktur dan batas-batasnya sendiri, self-referential, dan tertutup. Elemen
dasar dari masyarakat adalahs komunikasi, dan komunikasi dihasilkan oleh
masyarakat. Partisipan dalam masyarakat mengacu kepada masyarakat melalui
komunikasi.
Kontigensi Ganda
Sistem sosial yang didasarkan pada
komunikasi menciptakan struktur sosial untuk memecahkan apa yang disebut
Luhmann, “problem kontigensi ganda”. Kontigensi ganda mengacu pada fakta bahwa
setiap komunikasi harus mempertimbangkan cara komunikasi itu diterima. Tetapi,
kita juga tahu bahwa cara ia terima akan tergantung kepada estimasi penerima
terhadap komunikator. Ini membentuk lingkaran yang mustahil, penerima
tergantung pada komu nikator, dan komunikator tergantung pada penerima.
Misalnya, seorang professor, dalam memilih memberi salam kepada mahasiswanya,
mungkin akan menggunakan bentuk informal, “Hai” jika dia menganggap bentuk itu
akan terdengar lebih bersahabat (komunikator mempertimbangkan si penerima).
Tetapi, jika mahasiswa yang diberi salam itu mengira profesor itu menyombongkan
diri di hadapannya, maka dia tidak akan menganggap ucapan itu bersahabat
(penerima mempertimbangkan komunikator). Semakin sedikit yang kita ketahui
tentang ekspektasi orang lain, semakin besar problem kontigensi gandanya.
Diferensiasi
Dari sudut pandang teori sistem Luhmann,
ciri utama dari masyarakat modern adalah meningkatnya proses diferensiasi
sistem sebagai cara menghadapi kompleksitas lingkungannya (Rasch, 2000).
Diferensiasi adalah “replikasi, di dalam sistem, dari perbedaan antara sebuah
sistem dan lingkungannya” (1982:230). Diferensiasi di dalam sistem adalah cara
penanganan perubahan dalam lingkungan. Seperti sudah kita lihat masing-masing
sistem harus menjaga batas-batasnya dalam hubungannya dengan lingkungan. Jika
tidak ia akan dikuasai oleh kompleksitas lingkungannya, ambruk dan berhenti
eksis dan untuk bertahan hidup sistem harus mampu menghadapi variasi
lingkungannya.
KRITIK
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan
bahwa sistem dan lingkungan saling memiliki perbedaan dan saling melakukan
untuk menjadi yang terbaik, baik itu sistem maupun lingkungan sistem ingin
diatas lingkungan namun tanpa lingkungan sistem tidak bisa melakukan apa-apa
dan begitu pula dengan lingkungan tanpa sistem yang diatur lingkungan tidak
bisa melakukan apa-apa namun penjelasan ini lebih menitibertakan bahwa
lingkungan lebih diatas sistem sehingga sistem harus berupaya terus untuk dapat
mengikuti lingkungan. Dan kompleksitas lingkungan sempit dibandingkan dengan
kompleksitas lingkungan yang luas.
Pada penjelasan ini sistem autopoietic adalah tertutup dan tidak
memiliki hubungan dengan lingkungan dan ketika lingkungan tidak menggaggu
sistem maka sistem akan hancur oleh lingkungan jadi dari penjelasan ini sedikit
berbeda dengan penjelasan diatas pada hal ini tanpa lingkungan hancur dan
hilanglah sistem karena ketika lingkungan tidak melakukan aksinya tidak ada
sistem yang berjalan dengan baik. Namun disisi lain juga menurut Luhmann sistem
sosial yang tertutup adalah berbeda dari individu yang muncul sebagai bagian
darinya, dan individu adalah bagian dari lingkungan. Pada kedua penjelasan ini
antara sistem autopoietic dan sistem
sosial memiliki persamaan yaitu keduanya memiliki sistem tertutup namun disisi
lain sistem sosial yang mana kita tahu pasti berbicara tentang masyarakat dan
lebih khusus juga kepada individu yang mana penjelasan diatas sistem sosial tertutup
berbeda dari individu yang muncul sebagai bagian darinya dan individu adalah
bagian dari lingkungan dengan demikian maka disimpulkan bahwa lingkungan
memegang semua kendalinya sistem baik itu individu di tahan semua oleh
lingkungan untuk melaksanakan sistem.
Penjelasan ini Luhmann beragumen
bahwa masyarakat adalah sistem autopoietic
artinya kalau kita kaitkan dengan penjelasan lain diatas mengenai sistem autopoietic maka masyarakat dengan
sistem ini tertutup dan tidak ada hubungannya dengan lingkungan sedangkan tanpa
lingkungan masyarakat tidak bisa berbuat sesuatu. Aktivitas masyarakat
tergantung pada lingkungan disekitarnya. Memang benar apa yang dikatakan
Luhmann tentang elemen-elemen dasar yang dihasilkan masyarakat, membangun
struktur dan batas-batasnya sendiri, self-referential,
dan tertutup. Namun disisi lain manusia dan lingkungan mempunyai kaitan yang
sangat erat dan saling terbuka satu dengan lainnya. Manusia menjaga lingkungan
dan lingkungan memberikan kehidupan bagi manusia.
Mengenai kontingensi ganda maka
perlu lebih utamanya adalah mengetahui kondisi hidup orang lain dengan kata
lain kepribadiannya, jabatannya, sikapnya, jenis kelamin, umur, dll. Dengan
begitu akan sedikit terjadi kontingensi ganda, contoh mengenai professor dan
mahasiswaa hal ini kita tahu bahwa mereka mempunyai hubungan dalam sebuah
institusi dan pasti mahasiswa ini sudah tahu kondisi profesor, katakan saja
profesor ini dosen dari mahasiswa maka secara spontan dia akan tahu dan pasti
membalas salam dari profesor tersebut. Dengan begitu kontingensi ganda akan
berkurang antara mereka berdua.
Masyarakat modern mempunyai ciri
utama yaitu meningkatkan proses diferensiasi sebagai cara menghadapi
kompleksitas lingkungannya di sisi lain sistem adalah cara penangan perubahan
di dalam lingkungan dari penjelasan ini maka sistem memakai cara untuk
penghubung menghadapi lingkungan dan perkembangnnya serta memakai cara untuk
menjaga batas-batsanya sehingga sistem tetap eksis.
BAB VI
INTERAKSIONISME SIMBOLIK
Ide-Ide George. H. Mead
Tindakan
Mead memandang tindakan sebagai “unit
primitif” dalam teorinya (1982:27). Dalam menganalisis tindakan, pendekatan
Mead hampir sama dengan pendekatan behavioris dan memusatkan perhatian pada
rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response), tetapi stimulus di sini tidak
menghasilkan respon manusia secara otomatis dan tanpa dipikirkan. Seperti
dikatakan Mead, “kita membayangkan stimulus sebagai sebuah kesempatan atau
peluang untuk bertindak, bukan sebagai paksaan atau perintah” (1982:28).
Pikiran
Pikiran yang didefenisikan Mead sebagai proses
percakapan seseorang dengan dirinya sendiri, tidak ditemukan di dalam diri
individu, pikiran adalah fenomena sosial. Pikiran muncul dan berkembang dalam
proses sosial dan merupakan bagian integral dari proses sosial. Proses sosial
mendahului pikiran, proses sosial bukanlah produk dari pikiran. Dengan demikian
pikiran dapat dibedakan dari konsep logis lain seperti konsep ingatan dalam
karya Mead melalui kemampuannya menanggapi komunitas secara menyeluruh dan
mengembangkan tanggapan terorganisir.
Diri
Diri berhubungan secara dialektis dengan
pikiran. Artinya, di satu pihak Mead menyatakan bahwa tubuh bukanlah diri dan
baru akan menjadi diri bila pikiran telah berkembang. Di lain pihak, diri dan
refleksitas adalah penting bagi perkembangan pikiran. Diri menurut Mead adalah
di mana orang memberikan tanggapan terhadap apa yang ia tunjukan kepada orang
lain dan di mana tanggapannya sendiri menjadi bagian dari tindakannya, di mana
ia tak hanya mendengarkan dirinya sendiri, tetapi juga merespon dirinya
sendiri, berbicara dan menjawab dirinya sendiri sebagaimana orang lain menjawab
kepada dirinya, sehingga kita mempunyai perilaku di mana individu menjadi objek
untuk dirinya sendiri (1934/1962:139). Karena itu diri adalah aspek lain dari
proses sosial menyeluruh di mana individu adalah bagiannya.
Berpikir dan Berinteraksi
Objek
abstrak mengarah pada pandangan aliran relativistis yang menyatakan bahwa objek
yang berbeda mempunyai arti yang berbeda bagi individu yang berbeda : contohnya
“sebatang pohon akan menjadi objek yang berbeda bagi seorang pakar botani,
penebang pohon, penyair dan tukang kebun rumah tangga. Individu mempelajari
arti objek selama proses sosialisasi.
KRITIK
Penjelasan Mead mengenai Tindakan yang
memandang tindakan sebagai unit yang primitif menurut saya tanggapan ini
seharusnya tidak dilontarkan oleh Mead karena tindakan kalau dikatakan unit
primitif, kata primitif yang kita tahu berarti “keterbelakangan” sedangkan
tindakan tidak keterbelakangan justru dari tindakan maka munculah tindakan
sosial karena tindakan sosial berawal dari individu dengan individu yang
sebelumnya dan secara tidak sadar mereka melakukan tindakan. Contohnya
seseorang melempar batu ke sungai, ini termasuk dalam tindakan. Mengapa
dikatakan tindakan karena tidak ada respon. Sehingga tidak terjadi interaksi
sosial.
Pikiran menurut Mead lebih terfokus
pada diri seseorang sendiri di dalam proses percakapan, jadi proses percakapan
dengan dirinya sendiri yaitu pikiran. Sedangkan kalau kita tahu bahwa pikiran
dalam konteks sebuah organisasi adalah mengeluarkan isi pendapat itu yang
namanya pikiran. Menyampaikan pikiran kepada orang lain dalam sebuah komunitas,
pikiran juga ada yang bersifat membangun maupun tidak. Dengan
memberikan/mengeluarkan pikiran yang merupakan hasil dari proses berpikir maka
secara langsung sudah melakukan tindakan sosial jika orang lain mendengar,
serta menanggapi.
Diri dalam pemikiran Mead memiliki
hubungan dengan pikiran. Dengan demikian maka sesorang ketika dia bisa
menyampaikan isi pikiran baik itu bagi dirinya sendiri maupun kepada orang lain
namun terjadi pada dirinya sendiri bisa di namakan diri. Ada konsep lain juga
yaitu di mana ia tak hanya mendengarkan dirinya sendiri, tetapi juga merespon
dirinya sendiri, berbicara dan menjawab dirinya sendiri sebagaimana orang lain
menjawab kepada dirinya, jadi individu melakukan segala sesuatu seakan-akan ada
orang lain dengannya dan melakukan interaksi namun pada hanya terjadi seputar
dirinya sendiri. Jadi dari penjelasan ini maka seseorang ketika belum bisa
berpikir atau masih kecil maka dia belum mempunyai diri. Dan setelah di bisa
berpikir dan menghasilkan pikiran maka dia mempunyai diri. Dan pernyataan ini
bisa dinamakan tindakan/tindakan sosial.
Mengenai sebatang pohon dari
penjelasan diatas harus di lihat lagi karena pada penjelasan menurut aliran
relativistis yang menyatakan bahwa objek yang berbeda mempunyai arti yang
berbeda bagi individu yang berbeda : contohnya “sebatang pohon akan menjadi
objek yang berbeda bagi seorang pakar botani, penebang pohon, penyair dan
tukang kebun rumah tangga. Kalau kita lihat pengertian berbeda dengan contoh
yang diberikan karena pada pengertian menyatakan objek yang berbeda mempunyai
arti yang berbeda bagi individu yang berbeda, sedangkan pada contoh dapat
disimpulkan bahwa sebatang pohon sebagai objek dan hanya satu objek saja dan
tidak ada objek lain selain sebatang pohon nantinya pada pemaknaan sebatang
pohon oleh masing-masing individu barulah berbeda.
Rabu, 17 Oktober 2012
Amalessy Beta Pung Aman
"Pelabuhan Risapori" di Aman Amalessy tampak suasana yang begitu indah. tempat ini memiliki Nama yang berlatar belakang Sejarah yang pada masa lalu. ketika musim mandi di air laut tempat ini merupakan tujuan utama bagi anak-anak karena memiliki keindahan bawah laut yang sangat dikagumi.
Tampak dari jauh terlihat Tanjung Lauhena (Kaki Aer) di Aman Amalessy yang pada masa lalu tanjung ini sangat ditakuti oleh orang-orang yang melewatinya karena memiliki mitos yang sangat dikenal oleh mereka.
Tempat ini mengingatkan kita semua khususnya bagi anak-anak karena merupaka tempat bermain tembak nama (Piren)
Sumpah Pela Aman Tihulale dan Aman Huku
Sumpah Pela Tihulale dan Huku dengan Jenis Pela Darah (Penelitian, Februari 2011)
Upu Loterumi ooo, (Tuhan Yang Maha Esa) Ume ooo, (Tanah) Huran ooo, (Bulan) Limatai ooo, (Matahari) Aman ain rua, Huku-Tihurale i, (Dua negeri, Huku-Tuhulale) Mi tarima sopa, sopa ooo, (Terimalah sumpah ini) Ale sei a he aman rua, (Barangsiapa dari kedua Negeri) Mahina ke e malona, (Laki atau Perempuan) Tamata hira i ke ahuntai mau i (Laki2 Dewasa maupun anak-anak kecil) Sei sahu sopa le, Siapapun yang melanggar sumpah ini) ei supu hukuman, hukuman oooo (Ia akan mendapat hukuman) 1. Huku ta boleh tupa Ruma Tihurale i Huku tidak boleh kawin dengan Tihulale Tihurale i ta boleh tupa Ruma Huku Tihulale tidak boleh kawin dengan Huku Huku ta boleh pakai souraha i hei Tihurale i Huku tak boleh tunangan dengan Tihulale Tihurale i ta boleh pakai souraha i hei Huku Tihulale tak boleh tunangan dengan Huku Ale sei sahu sopa le, ei supu hukuman Siapa yang melanggar Sumpah, ia akan dihukum denda Seri tahuxu hua i teru gong tiga buah Pina hatu hua i teru piring mai 3 buah pina puti utun teru piring biasa 300 buah 2. Huku ta boleh lepe minat wa Tihurale i (tidak boleh langsung dengan tangan Huku memberi ke tangan Tihulale) Tihurale i ta boleh lepe minat wa Huku (tidak boleh langsung dengan tangan Tihulale memberi ke tangan Huku) lopu, seit wa Tihurale i (senjata, ke tangan Tihulale) lopu, seit wa Huku (senjata, ke tangan Huku) Huku tak boleh lepe hau wa Tihurale i (Huku tidak boleh memberi api kepada Tihulale) Tihurale i ta boleh lepe hau wa Huku (Tihulale tidak boleh memberi senjata kepada Huku) 3. Huku ta boleh tihi Tihurale i ein hua wala i Huku tak boleh menggunting rambut Tihulale Tihurale i ta boleh tihi Huku ein hua wala i Tihulale tak boleh menggunting rambut Huku 4. Huku ta boleh titi Tihurale i tura wael e Huku tak boleh menyiram Tihulale dengan air Tihurale i ta boleh titi Huku tura wael e Tihulale tidak boleh menyiram Huku dengan Air Ale sei a sahu sopa rua nala haa Barang siapa yang melanggar sumpah Ein hukuman tamelen tura itate ele hola uran maka guntur akan menyambarnya Hira manahu nala aman ele manu hujan besar turun,negeri tenggelam hiooooo....hioooo...hiooooo (seruan penguat sumpah) Mese...mese...mese... (teguh....teguh....teguh.....)
Selasa, 16 Oktober 2012
Sosiologi Ilmu
MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR DALAM BIDANG SOSIOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Dalam
konteks ini, tolok-ukur suatu masalah layak disebut sebagai masalah sosial atau
tidak, akan sangat ditentukan oleh nilai -nilai dan/atau norma-noma sosial yang berlaku dalam komunitas itu sendiri. Oleh karena itu, pernyataan sesuai atau tidaknya suatu masalah itu dengan nilai-nilai dan/atau norma-norma sosial harus dikemukakan ol eh sebagian besar (mayoritas) dari. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Lalu ada juga ISD (ilmu sosial dasar). ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipiil.
tidak, akan sangat ditentukan oleh nilai -nilai dan/atau norma-noma sosial yang berlaku dalam komunitas itu sendiri. Oleh karena itu, pernyataan sesuai atau tidaknya suatu masalah itu dengan nilai-nilai dan/atau norma-norma sosial harus dikemukakan ol eh sebagian besar (mayoritas) dari. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Lalu ada juga ISD (ilmu sosial dasar). ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipiil.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
pengertian ISD (ilmu sosial dasar)
2. Apa
tujuan ilmu sosial dasar (ISD)
3. Dimana
saja ruang lingkup ISD
4. Apa
pengertian sosiologi
5. Apa
saja kegunaan sosiologi
6. Apa
saja objek sosiologi
7. Dimana
saja ruang lingkup sosiologi
8. Apa
saja ciri-ciri sosiologi
C.
Tujuan Penulisan
Dikarenakan
pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan yang minim tentang ilmu sosiologi,
dengan ini saya menulis sebuah makalah dengan bertujuan agar para pembaca bisa
mengetahui apa itu sosiologi dan bisa menerapkan di kehidupan sehari-hari. Dan
juga saya menulis makalah ini karena tugas yang deberikan dosen kepada saya
untuk membuat makalah tentang sosiologi.
D.
Metode Penulisan
Metode
penulisan yang saya gunakan dalam makalah ini yaitu metode pustaka yang
dilakukan dengan mencari informasi melalui internet dan pengumpulan dan
pengeditan informasi dari berbagai sumber.
BAB II
ILMU SOSIAL
DASAR DALAM BIDANG SOSIOLOGI
1.
Apa pengertian ISD (ilmu sosial dasar)
Ilmu
sosial dasar adalah pengetahuaan yang menelaah masalah-masalah sosial, yang
diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian dari berbagai bidang
ilmu-ilmu sosial contohnya sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi,
antropologi, psiklogi social.
2.
Apa tujuan ilmu sosial dasar (ISD)
a. Tujuan
umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan
pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan
perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan
timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan
orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan
lingkungan social dapat dipertajam.
b. Tujuan khusus:
1). Memahami
dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan social dan masalah-maslah social yang
ada dalam masyarakat.
2). Peka
terhadap masalah-maslah social dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
3). Menyadari
bahwa setiap masalah social yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
4). Memahami
jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah social yang
timbul dalam masyarakat.
3. Dimana saja ruang
lingkup ISD
Adapun ruang
lingkup materi Ilmu Sosial Dasar adalah:
a.
Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama
merupakan maslah social tertentu. Kenyataan-kenyataan social tersebut sering
ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu social. Karena adanya perbedaan
latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya
b.
Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan
social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukakn
untuk mempelajari masalah-masalah social.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman, dan konsep kesatuan social. Bertolak dari kedia konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan sadari di dalam masyarakat selalu terdapat:
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman, dan konsep kesatuan social. Bertolak dari kedia konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan sadari di dalam masyarakat selalu terdapat:
1). Persamaan
dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku
baik secara individual maupu kelompok.
baik secara individual maupu kelompok.
2). Persamaan
dan perbedaan kepentingan.
Persamaan dan perbedaan itulah yang seringkali menyebabkan timbulnya konflik, kerjasama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.
Persamaan dan perbedaan itulah yang seringkali menyebabkan timbulnya konflik, kerjasama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.
c.
Masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam
berbagai kenyataan social yang antara satu dengan yang lainnya salaing
berkaitan.
4. Apa pengertian
sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang
berarti kawan, teman sedangkan Logosberarti ilmu
pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku
yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun
banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi
dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan,
memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari
masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati
perilaku kelompok yang dibangunnya.[rujukan?]Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang
tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis
oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
5. Apa saja kegunaan
sosiologi
Sosiologi
mempunyai kegunaan dalam menemukan sebab terjadinya masalah sosial dan dalam
tahap pembangunan.
1) Dalam
menemukan sebab terjadinya masalah sosial
Sesuai dengan
objek kajiannya, sosiologi terutama meneliti gejala-gejala dalam masyarakat ,
seperti norma-norma, kelompok sosial, perubahan sosial dan kebudayaan, serta
perwujudannya. Tetapi dalam masyarakat, gejala-gejala tersebut sebagian ada
yang berlangsung tidak dengan semestinya atau tidak normal. Gejala-gejala yang
tidak normal tersebut dinamakan sebagai masalah sosial. Sosiologi dalam hal ini
bermanfaat dalam hal menyoroti masalah –masalah sosial walaupun sebenarnya
sosiologi juga bermanfaat bagi bidang-bidang lainnya, misalnya pemerintahan,
pendidikan, juga industri
Dalam
sosiologi, untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi seperti
kemiskinan, masalah yang terjadi pada generasi muda, alkoholisme bahkan
pelacuran, diperlukan suatu perencanaan sosial yang baik. Untuk itu, terlebih
dahulu perlu dilihat lagi masalah-masalah sosialseperti apakah yang sebenarnya
dihadaoi
Sosiologi
berusaha mempelajari masalah-masalah sosial tersebut dengan tujuan untuk
menemuka sebab terjadinya masalah tersebut, tetapi tidak terlalu menekankan
pada pemecahan atau jalan keluar dari masalah tersebut. Dengan penelitian yang
dilakukan, akan diperoleh ata dan kemudian digunakan untuk merencanakan
kebijakan yang menyangkut masyarakat.
2) Dalam tahap
pembangunan
Suatu
penelitian yang dilakukan pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran
yang sejalan dengan hasrat atau keinginan manusia untuk mengetahui apa yang
dihadapinya dalam kehidupan. Selain itu, penelitian juga merupakan saran bagi
masyarakat untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
Penelitian
dalam sosiologi sendiri merupakan proses pengungkapan kebenaran dengan
menggunakan konsep-konsep dasar seperti interaksi sosial, kelompok sosial,
kebudayaan, lembaga sosial, lapisan sosial, kekuasaan, dan wewenang,
perubahan-perubahansosial, dan masalah sosial. Hasil penelitian sosiologi
nantinya dapat dimanfaatkan oleh ilmu-ilmu sosial lainnya, karena penelitian
sosiologi banyak memusatkan perhatian kepada masyarakat.
6. Apa
saja objek sosiologi
Sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
Objek material
sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara
manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
Objek formal
sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia
serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Objek budaya
salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
Pengaruh dari
objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat.dan
banyak juga hal-hal ataupaun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.
7. Dimana
saja ruang lingkup sosiologi
Sebagai ilmu
pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara
bervariasi. Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja
di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal,
mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif
pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi didesa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian
yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup
kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.Hal ini dikarenakan ruang
lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan
kelompok di lingkugan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika
dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:
· Ekonomi
beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi,
distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
· Masalah
manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami
warganya;
· Persoalan
sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan
manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Sosiologi
menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya.
Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang
kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup
kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari
kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan
mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor,
prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang.
Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang
kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman
yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu
ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar,
mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor
tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap
analisis sosiologi.
8. Apa
saja ciri-ciri sosiologi
Sosiologi
merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah
memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip
oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai
berikut.
- · Empiris, yaitu didasarkan pada
observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi
(menduga-duga).
- · Teoritis, yaitu selalu berusaha
menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan
abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun
secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga
menjadi teori.
- · Komulatif, yaitu disusun atas dasar
teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga
memperkuat teori-teori yang lama.
- · Nonetis, yaitu pembahasan suatu
masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih
bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat
sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
· Sosiologi
adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
· Sosiologi
termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang
membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau
seharusnya terjadi.
· Sosiologi
termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan.
· Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya
yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara
menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
· Sosiologi
bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari
prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat,
bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
· Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode
yang digunakan.
· Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum
yang ada pada interaksi antara manusia.
KESIMPULAN
Jadi ISD dalam
bidang sosiologi sangatlah penting dan berpengaruh terhadap kehidupan
kita,karena ilmu sosiologi sangat membantu kita untuk menjadi individu yang
baik.
SARAN
Supaya dihari
yang akan datang akan muncul lagi teori-teori sosiologi yang lebih mudah
dimengerti dan dipahami oleh masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi
http://dianherlinawati.com/2010/01/31/definisi-sosiologi-menurut-beberapa-ahli/
http://fkmutu.blogspot.com/2011/03/makalah-psikologi-sosial.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
Langganan:
Postingan (Atom)