NAMA : YANDRI TUARISSA
NIM : 136 9212 003
PROGRAM
STUDI ILMU SOSIOLOGI
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2012
BAB
III
FUNGSIONALISME STRUKTURAL, NEOFUNGSIONALISME,
DAN TEORI KONFLIK
Fungsionalisme
Struktural
Robert Nisbet menyatakan : “jelas
bahwa fungsionalisme struktural adalah satu bangunan teori yang paling besar
pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang.” (dikutip dalam Turner dan
Maryanski, 1997:xi). Kingsley Davis (1959) berpendapat, fungsionalisme
struktural adalah sinonim dengan sosiologi. Alvin Goulduer (1970) secara
tersirat berpendapat serupa ketika ia menyerang sosiologi barat melalui
analisis kritis terhadap teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons.
Penempatan sosial yang tepat dalam
masyarakat menjadi masalah karena tiga alasan mendasar. Pertama, posisi
tertentu lebih menyenangkan untuk diduduki ketimbang posisi yang lain. Kedua,
posisi tertentu lebih penting untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat
ketimbang posisi lain. Ketiga, posisi-posisi sosial yang berbeda memerlukan
bakat dan kemampuan yang berbeda pula.
Menurut Davis Moore, untuk
meyakinkan bahwa individu mau menduduki posisi tingkat yang lebih tinggi,
masyarakat harus menyediakan berbagai hadiah untuk individu ini, termasuk prestise
tinggi, gaji besar dan kesenangan yang cukup. Misalnya, untuk menjamin
tersedianya dokter yang cukup bagi masyarakat kita, kita perlu menawarkan
kepada mereka berbagai imbalan.
Disposisi-kebutuhan memaksa aktor
menerima dan menolak objek yang tersedia dalam lingkungan atau mencari objek
baru bila objek yang tersedia tak dapat memuaskan disposisi-kebutuhan secara
memadai, dan Parsons membedakan antara tiga tipe dasar disposisi-kebutuhan. Tipe Pertama,
memaksa aktor mencari cinta, persetujuan dan sebagainya, dari hubungan sosial
mereka. Tipe Kedua, meliputi
internalisasi nilai yang menyebabkan aktor mengamati berbagai standar kultural,
Tipe Ketiga, adanya peran yang
diharapkan yang menyebabkan aktor memberikan dan menerima respon yang tepat.
Penekanan Parsons pada disposisi-kebutuhan menimbulkan masalah lain. Karena
mengabaikan demikian banyak aspek kepribadian lainnya, sistem kepribadian
buatan Parsons menjadi sangat miskin.
Merton juga memperkenalkan konsep
fungsi nyata (manifest) dan fungsi tersembunyi (latent) bagi masyarakat Selatan.
Kedua istilah ini memberikan tambahan penting bagi analisa fungsional. Menurut pengertian
sederhana, fungsi nyata adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi yang
tersembunyi adalah fungsi yang tak diharapkan yang dikaitkan dengan kondisi
masyarakat selatan.
KRITIK
Pernyataan dari Kingsley Davis
(1959) berpendapat, fungsionalisme struktural adalah sinonim dengan sosiologi.
Sangat tidak seimbang dengan apa yang dikatakan oleh Bernard (1983 : 214)
tentang esensial antara teori fungsionalisme struktural dan teori konflik, kita
tidak boleh melupakan bahwa keduanya mempunyai kesamaan yang penting.
Bernard menyatakan bahwa “area kesamaan
di antara keduanya jauh lebih ekstensif ketimbang perbedaanya. Misalnya,
kedua-duanya sama-sama berada di tingkat makro yang memusatkan perhatian pada
“Struktur Sosial” dan “Institusi Sosial”. Dan kita juga tahu bahwa kalau kita
berbicara mengenai struktural maka kita tidak bisa memisahkannya dari sosiologi
karena dari ilmu sosiologi maka munculah struktural/struktur yang berada pada
tingkat makro. Dan diatas dikatakan sinonim sangat wajar juga namun perlu tahu
juga bahwa Fungsionalisme Stuktural berada di dalam Ilmu Sosiologi dari menurut
saya Fungsionalisme Stuktural cabang dari sosiologi bukan semata-mata dikatakan
sinonim dengan sosiologi. Karena memiliki kesamaan dalam ilmu namun
keberadaannya/posisinya berbeda sesuai struktur.
Pada pernyataan mengenai tiga penempatan
sosial yang menjadi masalah sebenarnya ada betulnya juga mengapa demikian?
Karena kalau pada point pertama memiliki makna bahwa individu kalau sudah
senang dengan posisi yang sekarang maka untuk menjadi posisi di tempat lain
sukar karena menggap sudah pas dan posisi yang lain di isi oleh individu yang
lain. Agar semua posisi dapat diduduki oleh setiap invidu jangan hanya satu
individu. Yang Kedua mempunyai makna dengan posisinya yang ada dan didukung
oleh masyarakat dikarenakan dia sangat tahu dengan posisinya dan kondisi
masyarakat. Sehingga dia sangat membantu kelangsungan hidup masyarakat. Yang
ketiga memiliki makna ketika seseorang memiliki bakat tertentu dalam suatu
masyarakat maka dia diposisikan ditempat tersebut sehingga prosesnya berjalan
dengan baik. Karena kalau posisinya di isi oleh orang lain yang memiliki bakat
lain maka akan muncul ketegangan dalam hal ini kemunduran dalam masyarakat.
Pernyataan dari Davis Moore di atas
kalau kita kaitkan dengan masyarakat sekarang ini sangat berbeda karena pada
sekarang ini untuk menduduki posisi tingkat yang lebih tinggi bukan masyarakat
yang menyediakan berbagai hadia, namun individu yang ingin memiliki tingkat
yang lebih tinggi yang memberikan hadia kepada masyarakat, contohnya ketika
hendak melakukan pemilihan Kepala Daerah, Caleg, Presiden, dll. Maka mereka
inilah yang memberikan hadiah atau sumbangan kepada masyarakat dengan satu
keinginan agar masyarakat memilihnya nanti. Dan konteks ini terjadi pada masa
sekarang ini. Dan lebih menarik lagi ketika masyarakat ingin menjadi PNS maka
masyarakatlah yang mempunyai giliran memberikan hadian kepada mereka-mereka di
atas. Jadi memiliki keterkaikan atau dengan
istilah umpan balik.
Dari pernyataan Parsons mengenai
disposisi-kebutuhan, membuat aktor sebagai pengikut yang setia di bawah kemana
saja aktor akan ikut tanpa memikir latar belakang baik atau tidak, bermanfaat
atau tidak, dan aktor dipaksa untuk melaksanakan bukan atas keinginan aktor
dengan melihat baru melaksanakan dan hal ini membuat aktor mempunyai pemikiran
sangat sempit. Dan untuk menerima sesuatu dari luar diterimanya saja oleh aktor
tanpa berpikir lagi. Sebaiknya aktor harus melakukan sebuah penyaringan agar
tidak mudah percaya dengan secepatnya namun berpikir baru bertindak demi
kemajuan masyarakat terutama aktor.
Pada pernytaan mengenai fungsi nyata
dan tersembunyi oleh merton sangatlah tidak wajar menurut saya karena menurut
pendapat merton diatas yang fungsi nyata perbudakan untuk meningkatkan
produktivitas masyarakat selatan sedangkan fungsi tersembunyi menyediakan
sebagian besar anggota kelas rendah untuk meningkatkan status kulit putih
Selatan baik yang miskin maupun kaya. Kalu kita lihat penjelasan ini maka
ditarik tarik kesimpulan awal dan tujuannya sama yaitu menjadi budak untuk
masyarakat kulit putih Selatan. Jadi tidak ada bedanya antara fungsi nyata dan fungsi
yang tersembunyi, penjelasan mengenai fungsi nyata dan tersembunyi kalu mau
dilihat keduanya nyata dan terjadi bagi masyarakat Selatan. Yaitu dijadikan
sebagai budak bagi msyarakat kulit putih miskin maupun kaya. Coba dibanyangkan
masyarakat kulit putih yang miskin saja tidak menjadi budak. Tapi yang menjadi
budak masyarakat selatan dan ini nyata menurut Merton.
BAB V
TEORI SISTEM
TEORI
SISTEM UMUM NIKLAS LUHMANN
Kunci untuk memahami apa yang
dimaksud oleh Luhmann dengan sistem dapat ditemukan dalam perbedaan antara
sistem dengan lingkungannya. pada dasarnya, perbedaan antara keduanya adalah
pada kompleksitas (complexity), suatu
sistem selalu kurang kompleks ketimbang lingkungannya. Meski sistem tak pernah
sekompleks lingkungannya, sistem mengembangkan subsistem-subsistem untuk
menangani lingkungan secara efektif. Jika tidak, sistem akan dikuasai oleh
kompleksitas lingkungan.
Meskipun sistem autopoietic adalah tertutup dan tak ada koneksi langsung dengan
lingkungannya, lingkungan harus diizinkan untuk menganggu representasi
dalamnya. Tanpa gangguan seperti itu sistem akan dihancurkan oleh kekuatan
lingkungan yang akan meliputinya. Sistem sosial yang tertutup adalah berbeda
dari individu yang muncul sebagai bagian darinya. Menurut Luhmann, dalam sistem
seperti itu, individu adalah bagian dari lingkungan
Luhmann beragumen bahwa masyarakat
adalah sistem autopoietic. Ia memenuhi
empat karakteristik yang dikemukakan mengenai masyarakat menghasilkan
elemen-elemen dasarnya sendiri, membangun struktur dan batas-batasnya sendiri, self-referential, dan tertutup. Elemen
dasar dari masyarakat adalahs komunikasi, dan komunikasi dihasilkan oleh
masyarakat. Partisipan dalam masyarakat mengacu kepada masyarakat melalui
komunikasi.
Kontigensi Ganda
Sistem sosial yang didasarkan pada
komunikasi menciptakan struktur sosial untuk memecahkan apa yang disebut
Luhmann, “problem kontigensi ganda”. Kontigensi ganda mengacu pada fakta bahwa
setiap komunikasi harus mempertimbangkan cara komunikasi itu diterima. Tetapi,
kita juga tahu bahwa cara ia terima akan tergantung kepada estimasi penerima
terhadap komunikator. Ini membentuk lingkaran yang mustahil, penerima
tergantung pada komu nikator, dan komunikator tergantung pada penerima.
Misalnya, seorang professor, dalam memilih memberi salam kepada mahasiswanya,
mungkin akan menggunakan bentuk informal, “Hai” jika dia menganggap bentuk itu
akan terdengar lebih bersahabat (komunikator mempertimbangkan si penerima).
Tetapi, jika mahasiswa yang diberi salam itu mengira profesor itu menyombongkan
diri di hadapannya, maka dia tidak akan menganggap ucapan itu bersahabat
(penerima mempertimbangkan komunikator). Semakin sedikit yang kita ketahui
tentang ekspektasi orang lain, semakin besar problem kontigensi gandanya.
Diferensiasi
Dari sudut pandang teori sistem Luhmann,
ciri utama dari masyarakat modern adalah meningkatnya proses diferensiasi
sistem sebagai cara menghadapi kompleksitas lingkungannya (Rasch, 2000).
Diferensiasi adalah “replikasi, di dalam sistem, dari perbedaan antara sebuah
sistem dan lingkungannya” (1982:230). Diferensiasi di dalam sistem adalah cara
penanganan perubahan dalam lingkungan. Seperti sudah kita lihat masing-masing
sistem harus menjaga batas-batasnya dalam hubungannya dengan lingkungan. Jika
tidak ia akan dikuasai oleh kompleksitas lingkungannya, ambruk dan berhenti
eksis dan untuk bertahan hidup sistem harus mampu menghadapi variasi
lingkungannya.
KRITIK
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan
bahwa sistem dan lingkungan saling memiliki perbedaan dan saling melakukan
untuk menjadi yang terbaik, baik itu sistem maupun lingkungan sistem ingin
diatas lingkungan namun tanpa lingkungan sistem tidak bisa melakukan apa-apa
dan begitu pula dengan lingkungan tanpa sistem yang diatur lingkungan tidak
bisa melakukan apa-apa namun penjelasan ini lebih menitibertakan bahwa
lingkungan lebih diatas sistem sehingga sistem harus berupaya terus untuk dapat
mengikuti lingkungan. Dan kompleksitas lingkungan sempit dibandingkan dengan
kompleksitas lingkungan yang luas.
Pada penjelasan ini sistem autopoietic adalah tertutup dan tidak
memiliki hubungan dengan lingkungan dan ketika lingkungan tidak menggaggu
sistem maka sistem akan hancur oleh lingkungan jadi dari penjelasan ini sedikit
berbeda dengan penjelasan diatas pada hal ini tanpa lingkungan hancur dan
hilanglah sistem karena ketika lingkungan tidak melakukan aksinya tidak ada
sistem yang berjalan dengan baik. Namun disisi lain juga menurut Luhmann sistem
sosial yang tertutup adalah berbeda dari individu yang muncul sebagai bagian
darinya, dan individu adalah bagian dari lingkungan. Pada kedua penjelasan ini
antara sistem autopoietic dan sistem
sosial memiliki persamaan yaitu keduanya memiliki sistem tertutup namun disisi
lain sistem sosial yang mana kita tahu pasti berbicara tentang masyarakat dan
lebih khusus juga kepada individu yang mana penjelasan diatas sistem sosial tertutup
berbeda dari individu yang muncul sebagai bagian darinya dan individu adalah
bagian dari lingkungan dengan demikian maka disimpulkan bahwa lingkungan
memegang semua kendalinya sistem baik itu individu di tahan semua oleh
lingkungan untuk melaksanakan sistem.
Penjelasan ini Luhmann beragumen
bahwa masyarakat adalah sistem autopoietic
artinya kalau kita kaitkan dengan penjelasan lain diatas mengenai sistem autopoietic maka masyarakat dengan
sistem ini tertutup dan tidak ada hubungannya dengan lingkungan sedangkan tanpa
lingkungan masyarakat tidak bisa berbuat sesuatu. Aktivitas masyarakat
tergantung pada lingkungan disekitarnya. Memang benar apa yang dikatakan
Luhmann tentang elemen-elemen dasar yang dihasilkan masyarakat, membangun
struktur dan batas-batasnya sendiri, self-referential,
dan tertutup. Namun disisi lain manusia dan lingkungan mempunyai kaitan yang
sangat erat dan saling terbuka satu dengan lainnya. Manusia menjaga lingkungan
dan lingkungan memberikan kehidupan bagi manusia.
Mengenai kontingensi ganda maka
perlu lebih utamanya adalah mengetahui kondisi hidup orang lain dengan kata
lain kepribadiannya, jabatannya, sikapnya, jenis kelamin, umur, dll. Dengan
begitu akan sedikit terjadi kontingensi ganda, contoh mengenai professor dan
mahasiswaa hal ini kita tahu bahwa mereka mempunyai hubungan dalam sebuah
institusi dan pasti mahasiswa ini sudah tahu kondisi profesor, katakan saja
profesor ini dosen dari mahasiswa maka secara spontan dia akan tahu dan pasti
membalas salam dari profesor tersebut. Dengan begitu kontingensi ganda akan
berkurang antara mereka berdua.
Masyarakat modern mempunyai ciri
utama yaitu meningkatkan proses diferensiasi sebagai cara menghadapi
kompleksitas lingkungannya di sisi lain sistem adalah cara penangan perubahan
di dalam lingkungan dari penjelasan ini maka sistem memakai cara untuk
penghubung menghadapi lingkungan dan perkembangnnya serta memakai cara untuk
menjaga batas-batsanya sehingga sistem tetap eksis.
BAB VI
INTERAKSIONISME SIMBOLIK
Ide-Ide George. H. Mead
Tindakan
Mead memandang tindakan sebagai “unit
primitif” dalam teorinya (1982:27). Dalam menganalisis tindakan, pendekatan
Mead hampir sama dengan pendekatan behavioris dan memusatkan perhatian pada
rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response), tetapi stimulus di sini tidak
menghasilkan respon manusia secara otomatis dan tanpa dipikirkan. Seperti
dikatakan Mead, “kita membayangkan stimulus sebagai sebuah kesempatan atau
peluang untuk bertindak, bukan sebagai paksaan atau perintah” (1982:28).
Pikiran
Pikiran yang didefenisikan Mead sebagai proses
percakapan seseorang dengan dirinya sendiri, tidak ditemukan di dalam diri
individu, pikiran adalah fenomena sosial. Pikiran muncul dan berkembang dalam
proses sosial dan merupakan bagian integral dari proses sosial. Proses sosial
mendahului pikiran, proses sosial bukanlah produk dari pikiran. Dengan demikian
pikiran dapat dibedakan dari konsep logis lain seperti konsep ingatan dalam
karya Mead melalui kemampuannya menanggapi komunitas secara menyeluruh dan
mengembangkan tanggapan terorganisir.
Diri
Diri berhubungan secara dialektis dengan
pikiran. Artinya, di satu pihak Mead menyatakan bahwa tubuh bukanlah diri dan
baru akan menjadi diri bila pikiran telah berkembang. Di lain pihak, diri dan
refleksitas adalah penting bagi perkembangan pikiran. Diri menurut Mead adalah
di mana orang memberikan tanggapan terhadap apa yang ia tunjukan kepada orang
lain dan di mana tanggapannya sendiri menjadi bagian dari tindakannya, di mana
ia tak hanya mendengarkan dirinya sendiri, tetapi juga merespon dirinya
sendiri, berbicara dan menjawab dirinya sendiri sebagaimana orang lain menjawab
kepada dirinya, sehingga kita mempunyai perilaku di mana individu menjadi objek
untuk dirinya sendiri (1934/1962:139). Karena itu diri adalah aspek lain dari
proses sosial menyeluruh di mana individu adalah bagiannya.
Berpikir dan Berinteraksi
Objek
abstrak mengarah pada pandangan aliran relativistis yang menyatakan bahwa objek
yang berbeda mempunyai arti yang berbeda bagi individu yang berbeda : contohnya
“sebatang pohon akan menjadi objek yang berbeda bagi seorang pakar botani,
penebang pohon, penyair dan tukang kebun rumah tangga. Individu mempelajari
arti objek selama proses sosialisasi.
KRITIK
Penjelasan Mead mengenai Tindakan yang
memandang tindakan sebagai unit yang primitif menurut saya tanggapan ini
seharusnya tidak dilontarkan oleh Mead karena tindakan kalau dikatakan unit
primitif, kata primitif yang kita tahu berarti “keterbelakangan” sedangkan
tindakan tidak keterbelakangan justru dari tindakan maka munculah tindakan
sosial karena tindakan sosial berawal dari individu dengan individu yang
sebelumnya dan secara tidak sadar mereka melakukan tindakan. Contohnya
seseorang melempar batu ke sungai, ini termasuk dalam tindakan. Mengapa
dikatakan tindakan karena tidak ada respon. Sehingga tidak terjadi interaksi
sosial.
Pikiran menurut Mead lebih terfokus
pada diri seseorang sendiri di dalam proses percakapan, jadi proses percakapan
dengan dirinya sendiri yaitu pikiran. Sedangkan kalau kita tahu bahwa pikiran
dalam konteks sebuah organisasi adalah mengeluarkan isi pendapat itu yang
namanya pikiran. Menyampaikan pikiran kepada orang lain dalam sebuah komunitas,
pikiran juga ada yang bersifat membangun maupun tidak. Dengan
memberikan/mengeluarkan pikiran yang merupakan hasil dari proses berpikir maka
secara langsung sudah melakukan tindakan sosial jika orang lain mendengar,
serta menanggapi.
Diri dalam pemikiran Mead memiliki
hubungan dengan pikiran. Dengan demikian maka sesorang ketika dia bisa
menyampaikan isi pikiran baik itu bagi dirinya sendiri maupun kepada orang lain
namun terjadi pada dirinya sendiri bisa di namakan diri. Ada konsep lain juga
yaitu di mana ia tak hanya mendengarkan dirinya sendiri, tetapi juga merespon
dirinya sendiri, berbicara dan menjawab dirinya sendiri sebagaimana orang lain
menjawab kepada dirinya, jadi individu melakukan segala sesuatu seakan-akan ada
orang lain dengannya dan melakukan interaksi namun pada hanya terjadi seputar
dirinya sendiri. Jadi dari penjelasan ini maka seseorang ketika belum bisa
berpikir atau masih kecil maka dia belum mempunyai diri. Dan setelah di bisa
berpikir dan menghasilkan pikiran maka dia mempunyai diri. Dan pernyataan ini
bisa dinamakan tindakan/tindakan sosial.
Mengenai sebatang pohon dari
penjelasan diatas harus di lihat lagi karena pada penjelasan menurut aliran
relativistis yang menyatakan bahwa objek yang berbeda mempunyai arti yang
berbeda bagi individu yang berbeda : contohnya “sebatang pohon akan menjadi
objek yang berbeda bagi seorang pakar botani, penebang pohon, penyair dan
tukang kebun rumah tangga. Kalau kita lihat pengertian berbeda dengan contoh
yang diberikan karena pada pengertian menyatakan objek yang berbeda mempunyai
arti yang berbeda bagi individu yang berbeda, sedangkan pada contoh dapat
disimpulkan bahwa sebatang pohon sebagai objek dan hanya satu objek saja dan
tidak ada objek lain selain sebatang pohon nantinya pada pemaknaan sebatang
pohon oleh masing-masing individu barulah berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar