Minggu, 28 Oktober 2012

Critical Review Sosiologi Teori


TEORI SOSIOLOGI
 






NAMA : YANDRI TUARISSA
NIM : 136 9212 003

 







PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
 UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2012


BAB III

FUNGSIONALISME STRUKTURAL, NEOFUNGSIONALISME, DAN TEORI KONFLIK

Fungsionalisme Struktural
            Robert Nisbet menyatakan : “jelas bahwa fungsionalisme struktural adalah satu bangunan teori yang paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang.” (dikutip dalam Turner dan Maryanski, 1997:xi). Kingsley Davis (1959) berpendapat, fungsionalisme struktural adalah sinonim dengan sosiologi. Alvin Goulduer (1970) secara tersirat berpendapat serupa ketika ia menyerang sosiologi barat melalui analisis kritis terhadap teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons.
            Penempatan sosial yang tepat dalam masyarakat menjadi masalah karena tiga alasan mendasar. Pertama, posisi tertentu lebih menyenangkan untuk diduduki ketimbang posisi yang lain. Kedua, posisi tertentu lebih penting untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat ketimbang posisi lain. Ketiga, posisi-posisi sosial yang berbeda memerlukan bakat dan kemampuan yang berbeda pula.
            Menurut Davis Moore, untuk meyakinkan bahwa individu mau menduduki posisi tingkat yang lebih tinggi, masyarakat harus menyediakan berbagai hadiah untuk individu ini, termasuk prestise tinggi, gaji besar dan kesenangan yang cukup. Misalnya, untuk menjamin tersedianya dokter yang cukup bagi masyarakat kita, kita perlu menawarkan kepada mereka berbagai imbalan.
            Disposisi-kebutuhan memaksa aktor menerima dan menolak objek yang tersedia dalam lingkungan atau mencari objek baru bila objek yang tersedia tak dapat memuaskan disposisi-kebutuhan secara memadai, dan Parsons membedakan antara tiga tipe dasar disposisi-kebutuhan. Tipe Pertama, memaksa aktor mencari cinta, persetujuan dan sebagainya, dari hubungan sosial mereka. Tipe Kedua, meliputi internalisasi nilai yang menyebabkan aktor mengamati berbagai standar kultural, Tipe Ketiga, adanya peran yang diharapkan yang menyebabkan aktor memberikan dan menerima respon yang tepat. Penekanan Parsons pada disposisi-kebutuhan menimbulkan masalah lain. Karena mengabaikan demikian banyak aspek kepribadian lainnya, sistem kepribadian buatan Parsons menjadi sangat miskin.
            Merton juga memperkenalkan konsep fungsi nyata (manifest) dan fungsi tersembunyi (latent) bagi masyarakat Selatan. Kedua istilah ini memberikan tambahan penting bagi analisa fungsional. Menurut pengertian sederhana, fungsi nyata adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi yang tersembunyi adalah fungsi yang tak diharapkan yang dikaitkan dengan kondisi masyarakat selatan.

KRITIK
            Pernyataan dari Kingsley Davis (1959) berpendapat, fungsionalisme struktural adalah sinonim dengan sosiologi. Sangat tidak seimbang dengan apa yang dikatakan oleh Bernard (1983 : 214) tentang esensial antara teori fungsionalisme struktural dan teori konflik, kita tidak boleh melupakan bahwa keduanya mempunyai kesamaan yang penting. Bernard  menyatakan bahwa “area kesamaan di antara keduanya jauh lebih ekstensif ketimbang perbedaanya. Misalnya, kedua-duanya sama-sama berada di tingkat makro yang memusatkan perhatian pada “Struktur Sosial” dan “Institusi Sosial”. Dan kita juga tahu bahwa kalau kita berbicara mengenai struktural maka kita tidak bisa memisahkannya dari sosiologi karena dari ilmu sosiologi maka munculah struktural/struktur yang berada pada tingkat makro. Dan diatas dikatakan sinonim sangat wajar juga namun perlu tahu juga bahwa Fungsionalisme Stuktural berada di dalam Ilmu Sosiologi dari menurut saya Fungsionalisme Stuktural cabang dari sosiologi bukan semata-mata dikatakan sinonim dengan sosiologi. Karena memiliki kesamaan dalam ilmu namun keberadaannya/posisinya berbeda sesuai struktur.
            Pada pernyataan mengenai tiga penempatan sosial yang menjadi masalah sebenarnya ada betulnya juga mengapa demikian? Karena kalau pada point pertama memiliki makna bahwa individu kalau sudah senang dengan posisi yang sekarang maka untuk menjadi posisi di tempat lain sukar karena menggap sudah pas dan posisi yang lain di isi oleh individu yang lain. Agar semua posisi dapat diduduki oleh setiap invidu jangan hanya satu individu. Yang Kedua mempunyai makna dengan posisinya yang ada dan didukung oleh masyarakat dikarenakan dia sangat tahu dengan posisinya dan kondisi masyarakat. Sehingga dia sangat membantu kelangsungan hidup masyarakat. Yang ketiga memiliki makna ketika seseorang memiliki bakat tertentu dalam suatu masyarakat maka dia diposisikan ditempat tersebut sehingga prosesnya berjalan dengan baik. Karena kalau posisinya di isi oleh orang lain yang memiliki bakat lain maka akan muncul ketegangan dalam hal ini kemunduran dalam masyarakat.
            Pernyataan dari Davis Moore di atas kalau kita kaitkan dengan masyarakat sekarang ini sangat berbeda karena pada sekarang ini untuk menduduki posisi tingkat yang lebih tinggi bukan masyarakat yang menyediakan berbagai hadia, namun individu yang ingin memiliki tingkat yang lebih tinggi yang memberikan hadia kepada masyarakat, contohnya ketika hendak melakukan pemilihan Kepala Daerah, Caleg, Presiden, dll. Maka mereka inilah yang memberikan hadiah atau sumbangan kepada masyarakat dengan satu keinginan agar masyarakat memilihnya nanti. Dan konteks ini terjadi pada masa sekarang ini. Dan lebih menarik lagi ketika masyarakat ingin menjadi PNS maka masyarakatlah yang mempunyai giliran memberikan hadian kepada mereka-mereka di atas. Jadi memiliki keterkaikan atau dengan  istilah umpan balik.
            Dari pernyataan Parsons mengenai disposisi-kebutuhan, membuat aktor sebagai pengikut yang setia di bawah kemana saja aktor akan ikut tanpa memikir latar belakang baik atau tidak, bermanfaat atau tidak, dan aktor dipaksa untuk melaksanakan bukan atas keinginan aktor dengan melihat baru melaksanakan dan hal ini membuat aktor mempunyai pemikiran sangat sempit. Dan untuk menerima sesuatu dari luar diterimanya saja oleh aktor tanpa berpikir lagi. Sebaiknya aktor harus melakukan sebuah penyaringan agar tidak mudah percaya dengan secepatnya namun berpikir baru bertindak demi kemajuan masyarakat terutama aktor.
            Pada pernytaan mengenai fungsi nyata dan tersembunyi oleh merton sangatlah tidak wajar menurut saya karena menurut pendapat merton diatas yang fungsi nyata perbudakan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat selatan sedangkan fungsi tersembunyi menyediakan sebagian besar anggota kelas rendah untuk meningkatkan status kulit putih Selatan baik yang miskin maupun kaya. Kalu kita lihat penjelasan ini maka ditarik tarik kesimpulan awal dan tujuannya sama yaitu menjadi budak untuk masyarakat kulit putih Selatan. Jadi tidak ada bedanya antara fungsi nyata dan fungsi yang tersembunyi, penjelasan mengenai fungsi nyata dan tersembunyi kalu mau dilihat keduanya nyata dan terjadi bagi masyarakat Selatan. Yaitu dijadikan sebagai budak bagi msyarakat kulit putih miskin maupun kaya. Coba dibanyangkan masyarakat kulit putih yang miskin saja tidak menjadi budak. Tapi yang menjadi budak masyarakat selatan dan ini nyata menurut Merton.
BAB V
TEORI SISTEM

TEORI SISTEM UMUM NIKLAS LUHMANN
            Kunci untuk memahami apa yang dimaksud oleh Luhmann dengan sistem dapat ditemukan dalam perbedaan antara sistem dengan lingkungannya. pada dasarnya, perbedaan antara keduanya adalah pada kompleksitas (complexity), suatu sistem selalu kurang kompleks ketimbang lingkungannya. Meski sistem tak pernah sekompleks lingkungannya, sistem mengembangkan subsistem-subsistem untuk menangani lingkungan secara efektif. Jika tidak, sistem akan dikuasai oleh kompleksitas lingkungan.
            Meskipun sistem autopoietic adalah tertutup dan tak ada koneksi langsung dengan lingkungannya, lingkungan harus diizinkan untuk menganggu representasi dalamnya. Tanpa gangguan seperti itu sistem akan dihancurkan oleh kekuatan lingkungan yang akan meliputinya. Sistem sosial yang tertutup adalah berbeda dari individu yang muncul sebagai bagian darinya. Menurut Luhmann, dalam sistem seperti itu, individu adalah bagian dari lingkungan
            Luhmann beragumen bahwa masyarakat adalah sistem autopoietic. Ia memenuhi empat karakteristik yang dikemukakan mengenai masyarakat menghasilkan elemen-elemen dasarnya sendiri, membangun struktur dan batas-batasnya sendiri, self-referential, dan tertutup. Elemen dasar dari masyarakat adalahs komunikasi, dan komunikasi dihasilkan oleh masyarakat. Partisipan dalam masyarakat mengacu kepada masyarakat melalui komunikasi.


Kontigensi Ganda
            Sistem sosial yang didasarkan pada komunikasi menciptakan struktur sosial untuk memecahkan apa yang disebut Luhmann, “problem kontigensi ganda”. Kontigensi ganda mengacu pada fakta bahwa setiap komunikasi harus mempertimbangkan cara komunikasi itu diterima. Tetapi, kita juga tahu bahwa cara ia terima akan tergantung kepada estimasi penerima terhadap komunikator. Ini membentuk lingkaran yang mustahil, penerima tergantung pada komu nikator, dan komunikator tergantung pada penerima. Misalnya, seorang professor, dalam memilih memberi salam kepada mahasiswanya, mungkin akan menggunakan bentuk informal, “Hai” jika dia menganggap bentuk itu akan terdengar lebih bersahabat (komunikator mempertimbangkan si penerima). Tetapi, jika mahasiswa yang diberi salam itu mengira profesor itu menyombongkan diri di hadapannya, maka dia tidak akan menganggap ucapan itu bersahabat (penerima mempertimbangkan komunikator). Semakin sedikit yang kita ketahui tentang ekspektasi orang lain, semakin besar problem kontigensi gandanya.

Diferensiasi
            Dari sudut pandang teori sistem Luhmann, ciri utama dari masyarakat modern adalah meningkatnya proses diferensiasi sistem sebagai cara menghadapi kompleksitas lingkungannya (Rasch, 2000). Diferensiasi adalah “replikasi, di dalam sistem, dari perbedaan antara sebuah sistem dan lingkungannya” (1982:230). Diferensiasi di dalam sistem adalah cara penanganan perubahan dalam lingkungan. Seperti sudah kita lihat masing-masing sistem harus menjaga batas-batasnya dalam hubungannya dengan lingkungan. Jika tidak ia akan dikuasai oleh kompleksitas lingkungannya, ambruk dan berhenti eksis dan untuk bertahan hidup sistem harus mampu menghadapi variasi lingkungannya.
KRITIK
            Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa sistem dan lingkungan saling memiliki perbedaan dan saling melakukan untuk menjadi yang terbaik, baik itu sistem maupun lingkungan sistem ingin diatas lingkungan namun tanpa lingkungan sistem tidak bisa melakukan apa-apa dan begitu pula dengan lingkungan tanpa sistem yang diatur lingkungan tidak bisa melakukan apa-apa namun penjelasan ini lebih menitibertakan bahwa lingkungan lebih diatas sistem sehingga sistem harus berupaya terus untuk dapat mengikuti lingkungan. Dan kompleksitas lingkungan sempit dibandingkan dengan kompleksitas lingkungan yang luas.
            Pada penjelasan ini sistem autopoietic adalah tertutup dan tidak memiliki hubungan dengan lingkungan dan ketika lingkungan tidak menggaggu sistem maka sistem akan hancur oleh lingkungan jadi dari penjelasan ini sedikit berbeda dengan penjelasan diatas pada hal ini tanpa lingkungan hancur dan hilanglah sistem karena ketika lingkungan tidak melakukan aksinya tidak ada sistem yang berjalan dengan baik. Namun disisi lain juga menurut Luhmann sistem sosial yang tertutup adalah berbeda dari individu yang muncul sebagai bagian darinya, dan individu adalah bagian dari lingkungan. Pada kedua penjelasan ini antara sistem autopoietic dan sistem sosial memiliki persamaan yaitu keduanya memiliki sistem tertutup namun disisi lain sistem sosial yang mana kita tahu pasti berbicara tentang masyarakat dan lebih khusus juga kepada individu yang mana penjelasan diatas sistem sosial tertutup berbeda dari individu yang muncul sebagai bagian darinya dan individu adalah bagian dari lingkungan dengan demikian maka disimpulkan bahwa lingkungan memegang semua kendalinya sistem baik itu individu di tahan semua oleh lingkungan untuk melaksanakan sistem.
            Penjelasan ini Luhmann beragumen bahwa masyarakat adalah sistem autopoietic artinya kalau kita kaitkan dengan penjelasan lain diatas mengenai sistem autopoietic maka masyarakat dengan sistem ini tertutup dan tidak ada hubungannya dengan lingkungan sedangkan tanpa lingkungan masyarakat tidak bisa berbuat sesuatu. Aktivitas masyarakat tergantung pada lingkungan disekitarnya. Memang benar apa yang dikatakan Luhmann tentang elemen-elemen dasar yang dihasilkan masyarakat, membangun struktur dan batas-batasnya sendiri, self-referential, dan tertutup. Namun disisi lain manusia dan lingkungan mempunyai kaitan yang sangat erat dan saling terbuka satu dengan lainnya. Manusia menjaga lingkungan dan lingkungan memberikan kehidupan bagi manusia.
            Mengenai kontingensi ganda maka perlu lebih utamanya adalah mengetahui kondisi hidup orang lain dengan kata lain kepribadiannya, jabatannya, sikapnya, jenis kelamin, umur, dll. Dengan begitu akan sedikit terjadi kontingensi ganda, contoh mengenai professor dan mahasiswaa hal ini kita tahu bahwa mereka mempunyai hubungan dalam sebuah institusi dan pasti mahasiswa ini sudah tahu kondisi profesor, katakan saja profesor ini dosen dari mahasiswa maka secara spontan dia akan tahu dan pasti membalas salam dari profesor tersebut. Dengan begitu kontingensi ganda akan berkurang antara mereka berdua.
            Masyarakat modern mempunyai ciri utama yaitu meningkatkan proses diferensiasi sebagai cara menghadapi kompleksitas lingkungannya di sisi lain sistem adalah cara penangan perubahan di dalam lingkungan dari penjelasan ini maka sistem memakai cara untuk penghubung menghadapi lingkungan dan perkembangnnya serta memakai cara untuk menjaga batas-batsanya sehingga sistem tetap eksis.

BAB VI
INTERAKSIONISME SIMBOLIK

Ide-Ide George. H. Mead
Tindakan
Mead memandang tindakan sebagai “unit primitif” dalam teorinya (1982:27). Dalam menganalisis tindakan, pendekatan Mead hampir sama dengan pendekatan behavioris dan memusatkan perhatian pada rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response), tetapi stimulus di sini tidak menghasilkan respon manusia secara otomatis dan tanpa dipikirkan. Seperti dikatakan Mead, “kita membayangkan stimulus sebagai sebuah kesempatan atau peluang untuk bertindak, bukan sebagai paksaan atau perintah” (1982:28).

Pikiran
            Pikiran yang didefenisikan Mead sebagai proses percakapan seseorang dengan dirinya sendiri, tidak ditemukan di dalam diri individu, pikiran adalah fenomena sosial. Pikiran muncul dan berkembang dalam proses sosial dan merupakan bagian integral dari proses sosial. Proses sosial mendahului pikiran, proses sosial bukanlah produk dari pikiran. Dengan demikian pikiran dapat dibedakan dari konsep logis lain seperti konsep ingatan dalam karya Mead melalui kemampuannya menanggapi komunitas secara menyeluruh dan mengembangkan tanggapan terorganisir.

Diri
Diri berhubungan secara dialektis dengan pikiran. Artinya, di satu pihak Mead menyatakan bahwa tubuh bukanlah diri dan baru akan menjadi diri bila pikiran telah berkembang. Di lain pihak, diri dan refleksitas adalah penting bagi perkembangan pikiran. Diri menurut Mead adalah di mana orang memberikan tanggapan terhadap apa yang ia tunjukan kepada orang lain dan di mana tanggapannya sendiri menjadi bagian dari tindakannya, di mana ia tak hanya mendengarkan dirinya sendiri, tetapi juga merespon dirinya sendiri, berbicara dan menjawab dirinya sendiri sebagaimana orang lain menjawab kepada dirinya, sehingga kita mempunyai perilaku di mana individu menjadi objek untuk dirinya sendiri (1934/1962:139). Karena itu diri adalah aspek lain dari proses sosial menyeluruh di mana individu adalah bagiannya.

Berpikir dan Berinteraksi
Objek abstrak mengarah pada pandangan aliran relativistis yang menyatakan bahwa objek yang berbeda mempunyai arti yang berbeda bagi individu yang berbeda : contohnya “sebatang pohon akan menjadi objek yang berbeda bagi seorang pakar botani, penebang pohon, penyair dan tukang kebun rumah tangga. Individu mempelajari arti objek selama proses sosialisasi.
           
KRITIK
            Penjelasan Mead mengenai Tindakan yang memandang tindakan sebagai unit yang primitif menurut saya tanggapan ini seharusnya tidak dilontarkan oleh Mead karena tindakan kalau dikatakan unit primitif, kata primitif yang kita tahu berarti “keterbelakangan” sedangkan tindakan tidak keterbelakangan justru dari tindakan maka munculah tindakan sosial karena tindakan sosial berawal dari individu dengan individu yang sebelumnya dan secara tidak sadar mereka melakukan tindakan. Contohnya seseorang melempar batu ke sungai, ini termasuk dalam tindakan. Mengapa dikatakan tindakan karena tidak ada respon. Sehingga tidak terjadi interaksi sosial.
            Pikiran menurut Mead lebih terfokus pada diri seseorang sendiri di dalam proses percakapan, jadi proses percakapan dengan dirinya sendiri yaitu pikiran. Sedangkan kalau kita tahu bahwa pikiran dalam konteks sebuah organisasi adalah mengeluarkan isi pendapat itu yang namanya pikiran. Menyampaikan pikiran kepada orang lain dalam sebuah komunitas, pikiran juga ada yang bersifat membangun maupun tidak. Dengan memberikan/mengeluarkan pikiran yang merupakan hasil dari proses berpikir maka secara langsung sudah melakukan tindakan sosial jika orang lain mendengar, serta menanggapi.
            Diri dalam pemikiran Mead memiliki hubungan dengan pikiran. Dengan demikian maka sesorang ketika dia bisa menyampaikan isi pikiran baik itu bagi dirinya sendiri maupun kepada orang lain namun terjadi pada dirinya sendiri bisa di namakan diri. Ada konsep lain juga yaitu di mana ia tak hanya mendengarkan dirinya sendiri, tetapi juga merespon dirinya sendiri, berbicara dan menjawab dirinya sendiri sebagaimana orang lain menjawab kepada dirinya, jadi individu melakukan segala sesuatu seakan-akan ada orang lain dengannya dan melakukan interaksi namun pada hanya terjadi seputar dirinya sendiri. Jadi dari penjelasan ini maka seseorang ketika belum bisa berpikir atau masih kecil maka dia belum mempunyai diri. Dan setelah di bisa berpikir dan menghasilkan pikiran maka dia mempunyai diri. Dan pernyataan ini bisa dinamakan tindakan/tindakan sosial.
            Mengenai sebatang pohon dari penjelasan diatas harus di lihat lagi karena pada penjelasan menurut aliran relativistis yang menyatakan bahwa objek yang berbeda mempunyai arti yang berbeda bagi individu yang berbeda : contohnya “sebatang pohon akan menjadi objek yang berbeda bagi seorang pakar botani, penebang pohon, penyair dan tukang kebun rumah tangga. Kalau kita lihat pengertian berbeda dengan contoh yang diberikan karena pada pengertian menyatakan objek yang berbeda mempunyai arti yang berbeda bagi individu yang berbeda, sedangkan pada contoh dapat disimpulkan bahwa sebatang pohon sebagai objek dan hanya satu objek saja dan tidak ada objek lain selain sebatang pohon nantinya pada pemaknaan sebatang pohon oleh masing-masing individu barulah berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar